BLANTERWISDOM101

Menyutradarai Aktor: Sebuah Catatan -3

Rabu, 12 April 2023


Oleh: Judith Weston

(diterjemah bebas oleh Eko Santosa dari bagian Introduksi buku, Directing Actors Creating Memorable Performances for Film and Television, tulisan Judith Weston, terbitan Michael Wiese Production tahun 1996) 

Keterampilan Menyutradarai

Menyutradarai aktor, sesungguhnya, dapat diajarkan sebagai sebuah keterampilan. Hal ini tidaklah perlu dimistifikasi. Selama bertahun-tahun di mana saya telah banyak mengajar di kursus akting, analisis naskah dan latihan teknik untuk sutradara, saya menerapkan serangkaian prinsip dan beragam cara. Prinsip dan cara ini sangat sederhana, bukan dalam artian bahwa sederhana sama dengan bodoh, namun dalam artian sederhana sama dengan dasar. Prinsip dan cara tersebut tidaklah memusingkan, melainkan objektif dan dapat diterapkan. Jika Anda berharap dapat memikirkannya sebagai serangkaian aturan maka prinsip dan cara tersebut dapat diikuti. Namun demikian, prinsip dan cara tersebut bukanlah buku masak, melainkan pintu terbuka bagi Anda untuk menuju ke kedalaman intuisi yang tak ternilai.

Tidak ada buku masak dalam menyutradarai aktor. Anda harus mau menerima kenyataan bahwa penyutradaraan tidak bisa dikerjakan sesuai tahapan tertentu yang pasti dan langsung benar. Hal ini berat bagi banyak orang karena seolah bertentangan dengan konsep pendidikan kita. Meskipun saya telah mengajar cukup lama, sebagian besar di Los Angeles, saya juga telah mengajar di negara bagian dan manca negara, dan memahami bahwa para siswa di manapun secara mendasar diajari untuk membuat senang gurunya, mengerjakan tes dengan lancar, dan memberikan kesan baik bagi kelas.

baca juga : Menyutradarai Aktor: Sebuah Catatan -2

Saya di sini ingin sedikit mengubah pemikiran tersebut. Ketika saya mengajar di kelas, saya mengajak siswa untuk melakukan serangkaian latihan, pertama dengan monolog dan kemudian melalui adegan-adegan, berikutnya saya minta mereka untuk bersabar dengan saya, membersamai saya, walaupun jika kadang-kadang terjadi keanehan. Karena di dalam sesi latihan kita mencoba mengesampingkan beberapa elemen teknik akting dan menguji kegunaannya bagi sutradara, satu kali waktu. Kadang-kadang beberapa orang menjadi khawatir. Mereka mengharapkan hasil akhir, mereka mengharapkan penampilan adegan yang bagus, mereka mencari cara untuk melakukannya dengan tepat, agar tidak terjadi kesalahan.

Anda telah memilih profesi yang mana sebuah kesalahan tidak mesti berarti buruk. Bagi dokter operasi otak atau pilot pesawat, kesalahan selalu menandakan hal yang jelek.  Namun bagi orang seperti kita, cukup beruntung, cukup bodoh, untuk mengikuti kehendak mimpi kita di dalam industri entertainment, sebuah kesalahan mungkin bisa menjadi kelebihan atau kesadaran, yang dapat melontarkan kita dari gagasan usang menuju kini, yang dapat membukakan jalan kreativitas baru bagi kita. Anda akan melakukan kesalahan. Kita adalah makhluk pembuat kesalahan, kita memang diciptakan seperti itu. Apa yang harus Anda sebagai sutradara, orang yang bertanggung jawab, pelajari adalah bagaimana menyikapi kesalahan-kesalahan Anda dan orang lain dengan pendekatan positif yang membutuhkan kreativitas.

Seniman sesuai kecenderungan alamnya adalah makhluk yang gelap, cemas, dan klenik. Hal ini bukanlah buruk. Justru akan membuat Anda menjadi perfeksionis, membuat Anda menjadi peduli. Terlebih, kemampuan untuk melihat sisi lebih gelap merupakan aset yang tidak hanya dapat digunakan untuk menyutradarai film dramatik dan tragis, tetapi juga untuk menyutrdarai komedi, karena komedi juga memiliki luka di dalamnya. Tetapi sutradara yang negatif dan memproyeksikan ketaknyamanannya kepada para aktor merupakan hal yang buruk. Saya sering berkata pada siswa bahwa apapun masalah yang ditampilkan aktor mereka – apakah itu soal baris kalimat dialog yang mesti diucapkan atau perkara remeh peranti panggung seperti warna wig, melupakan naskah, atau kurang cocok dengan kawan main – sutradara harus berkata pada dirinya sendiri, “Saya senang hal ini terjadi!”. Harus demikian.

Saya tawarkan kepada Anda prospek menyenangkan untuk tidak pernah mengatakan empat kata berikut, “Aku tidak punya pilihan.” Pekerjaan kita dalam industri entertainment selalu membolehkan kita untuk memiliki pilihan kreatif. Jika Anda menghendaki proses latihan, Anda dapat mencari waktu dan dana untuk itu, Anda mungkin akan memberikan yang terbaik, Anda mungkin harus berkorban demi menggunakan peralatan efek khusus atau lokasi latihan yang mahal, tetapi yang perlu dipahami adalah Anda punya pilihan. Jika produser film Anda menyatakan bahwa ia tidak bisa mendapatkan pendanaan kecuali Anda menerima aktor tertentu untuk menjadi peran utama – mungkin aktor tersebut menurut pikiran Anda kurang cocok – Anda harus memilih menerima projek tersebut dan bekerja dengan aktor yang telah dipilihkan atau Anda permisi minta izin untuk meninggalkan projek tersebut. Bukan berarti saya mendorong Anda untuk mengingkari janji Anda atau mengacak-acak apa yang telah Anda katakan, tetapi siap menerima kekecewaan yang jelas akan Anda dapatkan bukan merupakan pilihan yang memerdekakan Anda. Sementara itu, tanpa kemerdekaan, kreativitas tidak akan pernah ada. 

==== bersambung ===

Share This :

0 komentar