BLANTERWISDOM101

Setiap Aktor (Film) Mesti Memahami Hal ini 3

Rabu, 28 Desember 2022


Oleh: John Howard Swain

Dipetik dari buku: The Science and Art of Acting for the Camera, A Practical Approach to Film, Television, and Commercial Acting, terbitan Routledge tahun 2018. Diterjemah bebas oleh Eko Santosa. 

WHAT IF (Bagaimana Jika)

Jika Anda berperan sebagai seorang ibu yang membunuh anaknya dan kemudian terguncang hebat karena kesedihan, Anda tidak perlu membunuh seseorang yang Anda cintai untuk membangkitkan emosi tersebut. Adalah hal yang sangat mungkin bagi Anda untuk menduplikasi emosi tersebut dengan menggunakan kejadian dari kehidupan nyata seperti mengingat bagaimana perasaan Anda ketika hewan piaraan Anda, si Tompel, tewas tertabrak.

Catatan:

Emosi adalah persediaan dalam sebuah perdagangan, dan emosi Anda, ingatan Anda, dan bahkan percikan keduanya, merupakan uang yang ada di bank.

Akan tetapi bagaimana jika hewan piaraan Anda, si Tompel, tidak tertabrak? Bagaimana jika seandainya Anda telah menggali dalam-dalam bank ingatan yang Anda miliki namun tidak menemukan apapun yang mendekati emosi yang Anda inginkan? Jika demikian, maka ambillah pengalaman terdekat dan tambahkanlah “bagaimana jika” di dalamnya. “Bagaimanakah jika si Tompel di suatu hari lari ke tengah jalan dan tertabrak mobil lalu terluka parah? Atau bagaimana jika ia berlari jauh dan tidak pernah kembali? Atau bagaimana jika ia pulang dalam keadaan sakit dan kemudian mati? Dan seterusnya, dan seterusnya sampai Anda mendapatkan “bagaimana jika” bagi diri Anda yang secara emosi selevel dengan tokoh peran yang Anda mainkan.

Permainan “bagimana jika” ini merupakan seuatu yang mesti digunakan dengan cermat dan hati-hati. Seperti halnya Anda menonton pertandingan tennis, Anda tidak perlu menjadi pemain, namun dengan mengamatinya Anda menjadi selangkah lebih paham. Hal ini akan menyediakan arah dan dapat membantu Anda dalam mengatasi kesulitan, namun akan lebih baik, jika memungkinkan, Anda menggunakan ingatan atas kejadian yang benar-benar terjadi dan dialami.

baca juga : Setiap Aktor (Film) Mesti Memahami Hal ini 2

AKTOR ADALAH KARTU UNDIAN LANGKA

Demikianlah adanya dan itu nyata. Sebagai aktor kita mengoleksi koin atau stempel. Charles Durning, aktor watak yang mengagumkan dan penerima penghargaan Pengabdian dari Screen Actors Guild, satu kali pernah bercerita tentang upacara menjelang pemakaman mendian ibunya. Dia berasal dari keluarga besar Irlandia dan upacara semacam itu sungguh merupakan momen emosional bagi siapa saja yang hadir. Di tengah deru air mata dan kesedihan, ia memaknai pengalaman ini dan berpikir, “Ini hal baik. Saya akan bisa menggunakan – emosi semacam ini - satu saat nanti”.

Tidak peduli apakah cerita tersebut benar atau salah, perasaan telah terbentuk. Kita menginterpretasikan cerita yang diciptakan orang lain dan tujuan kita adalah menghayati cerita tersebut ketika kita menceritakannya kepada orang lain. Agar dapat bercerita secara jujur dan apa adanya, kita perlu yakin bahwa kita telah menggunakan sumber terbaik yang kita miliki, yaitu diri kita sendiri.

Sebagaimana halnya dengan atlit profesional, Anda harus mengetahui kapan waktunya latihan dan kapan bertanding. Jika Anda telah melakukan persiapan dengan baik, periksalah segala hal yang harus Anda ketahui tentang tokoh yang akan diperankan; sejarahnya, tujuan hidupnya, fakta seputar hubungan dan bagaimana perasaan terhadap dirinya sendiri, dan seterusnya. Semua informasi mengenai tokoh peran tersebut akan tersimpan dalam bawah sadar, siap untuk digunakan. Dan seperti halnua atlit basket yang memiliki persiapan baik, Anda tidak perlu berpikir bagaimana cara menangkap bola atau apa yang mesti dilakukan setelah menangkapnya. Karena Anda akan tahu dengan sendirinya.

Setiap saat Anda bekerja, Anda mesti menampilkan watak tokoh melalui serangkaian aksi dan mengalami serangkaian emosi. Tidak penting apakah ini Anda lakukan di kelas akting atau di kerja profesi yang pertama atau keseratus kalinya; teknik akan membantu Anda menjadi aktor yang lebih baik.

Catatan:

Menjadi aktor profesional seperti halnya menjadi atlit profesional. Anda harus berlatih secara konstan untuk menjaga penampilan terbaik Anda.

Semakin Anda bersiap, semakin Anda mengasah keterampilan, maka instink Anda akan semakin baik. Dan jika instink Anda baik, maka pekerjaan Anda pun akan menjadi lebih baik. Dan semakin baik Anda dalam bekerja, maka semakin banyak kesempatan pekerjaan terbuka. Dan semakin banyak kesempatan bekerja bagi Anda, maka instink Anda akan semakin baik. Itulah lingkaran yang dapat dibentuk dari persiapan, dan kabar baiknya adalah hal ini dapat dimulai dari diri Anda sendiri.

Saya berharap, Anda akan menggunakan teknik ini dan menganggapnya sebagai papan lontar yang dapat melontarkan Anda menuju karir yang baik dan bertahan lama, penuh dengan pengalaman. Siaplah mengguncang! Semakin banyak mengguncang!! (**)


Share This :

0 komentar