BLANTERWISDOM101

Anekarupa Teater dalam Lomba - 9

Kamis, 09 September 2021

 


Oleh: Eko Santosa

9. Teater Kesempatan 

Gairah mengembangkan teater sekolah bagi pelatih atau guru pendamping tertentu selalu bertumbuh. Hal ini didorong oleh semangat belajar melalui pencarian-pencarian estetik terkait karya seni teater. Banyak pengalaman mengabarkan bahwa tidak jarang pelatih dan guru membiayai proyek karyanya secara mandiri demi mendapatkan hasil sesuai yang direncanankan. Melalui pembelajaran dan pengembangan semacam ini, maka agenda teater sekolah senantiasa terus berkelanjutan. Karya satu akan disusul karya yang lain dan kegiatan satu akan disusul kegiatan yang lain. Namun demikian, kendala utama yang dihadapi biasanya adalah kesempatan untuk tampil di hadapan publik yang lebih luas. Oleh karena itu, adanya ajang festival atau lomba merupakan kesempatan yang baik, terutama ketika kelompok teater sekolah tersebut dikirim untuk mengikutinya.

baca juga : Anekarupa Teater dalam Lomba - 8

Kelompok teater sekolah yang aktif tersebut pasti akan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya dalam lomba/festival untuk menyajikan karya mereka. Dalam konteks ini mereka berbeda dengan teater tugas dan dapat disebut sebagai teater kesempatan. Sebuah kelompok teater yang aktif namun kurang medapatkan kesempatan layak untuk tampil di publik. Oleh karena itu ketika kesempatan datang, maka akan mereka gunakan sebaik mungkin dalam konteks membuka diri di hadapan publik dengan tujuan agar publik mau mengapresiasi karya mereka. Dalam kondisi demikian, segala hal teknis lomba terkadang tidak mereka perhatikan, termasuk di dalamnya poin-poin penilaian.

Teater kesempatan akan memanfaatkan ajang lomba/festival untuk mempertunjukkan diri dan eksistensi kelompok teaternya melalui karya. Berekspresi di hadapan khalayak dalam jumlah atau area yang lebih besar bagi mereka akan memberikan banyak keuntungan. Selain sebagai ajang unjuk diri mereka juga dapat mengambil pelajaran baik dari feedback (masukan) penonton atau Juri atas pementasan mereka. Hal ini lebih penting bagi mereka dalam konteks pembelajaran dan pengembangan serta dapat mempengaruhi produksi karya mereka berikutnya. 

Di dalam konteks seni yang bertumbuh, hal ini sangat penting artinya bagi pengembangan teater sekolah. Dengan terus belajar dari pengalaman, maka karya-karya teater yang dihasilkan juga akan mengalami pertumbuha. Namun demikian, ajang lomba/festival selalu memiliki aturan, teknis, dan poin-poin penilaian khusus. Nah, dalam hal ini teater kesempatan pun akan belajar kemudian bagaimana menyajikan karya dalam lomba dan bagaimana menyajikan karya dalam pementasan atau produksi mandiri. Hal baik semacam ini akan terjadi jika teater kesempatan tersebut memang mendapatkan kesempatan memadahi untuk terus mengikuti ajang lomba/festival. 

Dari sisi lain, teater kesempatan juga bisa hadir sebagai wujud dari idealisme pelatih. Dalam hal ini, ketika pada akhirnya mereka mendapat kesempatan, kondisi itu justru digunakan untuk menunjukkan idealisme pelatih melalui karya seni teater. Dengan demikian, festival/lomba yang diikuti tidak kemudian dijadikan pembelajaran tetapi selalu menjadi ajang pamer idealisme karya. Tentu saja hasil atau kejuaraan tidak akan pernah menjadi tujuan pokok karena memang bukan itu yang ingin dicapai melainkan pengakuan orang lain atas idealisme sang pelatih tersebut. Namun satu hal penting yang dilupakan oleh pelatih tersebut adalah bahwa ia berada di teater sekolah dan bukan teater sanggar. Oleh karena itu, ajang unjuk karya itu lebiih dititikberatkan pada proses pembelejaran dan pengalaman bagi peserta yang dalam hal ini adalah siswa. Idealisme memang boleh dijadikan acuan dalam penciptaan karya teater sekolah, namun pendidikan melalui seni teater semestinya lebih diutamakan. Jadi tidak ada gunanya kesempatan yang akhirnya didapatkan jika tidak dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi siswa dalam berproses, mengelola, dan mengomunikasika karya. 

==== selesai =====

Foto oleh cottonbro dari Pexels

Share This :

0 komentar