BLANTERWISDOM101

Anekarupa Teater dalam Lomba - 5

Kamis, 12 Agustus 2021


 Oleh: Eko Santosa

5. Teater Supporter

Penyelenggaraan lomba atau festival teater terkadang selain menetapkan kejuaraan (championship) juga menetapkan outsanding award (penghargaan khusus). Banyak kelompok teater yang berharap pada penghargaan khusus ini karena paling tidak itu akan membawa eksistensi kelompoknya lebih tinggi daripada pulang tidak membawa penghargaan apapun. Bahkan peserta festival yang merasa telah siap dengan karyanya tetap berharap pada penghargaan khusus ini karena akan menjadi lebih bergengsi ketika menyabet kejuaraan tetapi juga membawa pulang salah satu penghargaan khusus.

baca juga : Anekarupa Teater dalam Lomba - 4

Penghargaan khusus dalam festival teater bisa bersifat individu ataupun kelompok. Mulai dari penghargaan untuk sutradara, aktor, pemusik, tata artistik hingga sampai pada kelompok favorit, kelompok terkreatif, dan lain sebagainya. Jenis penghargaan ini sangat tergantung pada visi dan misi panitia. Penentuan kejuaraan biasanya untuk lomba bertingkat sehingga hanya yang juara 1 yang dikirim ke tingkat berikutnya. Sementara penentuan kejuaraan dan penghargaan dilakukan untuk memberikan motivasi pada kelompok peserta untuk memperhatikan garapan elemen yang diberikan penghargaan. Namun dewasa ini, banyak festival yang diselenggarakan dalam satu waktu tidak memberikan kejuaraan melainkan penghargaan saja. Penghargaan ini umumnya menyematkan kata “terbaik” di dalam pengharagaan individu seperti, sutaradara terbaik, aktor terbaik, dan lain sebagainya.

Khusus untuk penghargaan kelompok, jenisnya bisa sangat beragam namun yang pernah terkenal adalah penghargan kelompok favorit pilihan penonton. Dalam penghargaan ini, panitia membagikan kertas kepada penonton untuk menuliskan kelompok (penyaji) favorit pilihannya. Pada akhir festival, pilihan penonton ini dikalkulasi dan kelompok yang mendapatan pilihan terbanyak tampil sebagai pemenang penghargaan. Karena penghargaan semacam ini maka, kelompok teater berlomba-lomba mendatangkan supporter khusus pada saat mereka tampil. Mereka berharap pada banyaknya supporter (yang tentu saja telah dibreifing) tersebut agar paling tidak tampil sebagai kelompok favorit pilihan penonton.

Sampai pada tahap ini sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah bagi penyelenggaraan festival atau lomba tersebut. Karena penghargaan kelompok terfavorit hanyalah penghargaan hiburan, maka akibat kualitatifnya tidak terlalu berpengaruh bagi karya yang ditampilkan. Apalagi pemilihannya hanya berdasar suara penonton terbanyak dan bukan dari Juri. Namun demikian, supporter yang didatangkan bisa saja menimbulkan masalah jika kehadiran mereka mengganggu jalannya pertunjukan baik itu pertunjukan kelompok yang didukungnya maupun kelompok lawan. Gangguan ini bisa saja berupa tertawaan, teriakan, atau komentar-komentar yang tidak tepat. Hal ini bisa terjadi karena tidak semua supporter yang datang itu mengetahui dengan baik tata cara (etika) menyaksikan pementasan teater dan mungkin waktu briefing yang diberikan kurang memadai. Pada titik ini memang perlu adanya kesadaran bahwa kultur menyaksikan pertunjukan teater itu berbeda dengan kultur menyaksikan pertunjukan yang bersifat hiburan. Antara seni dan hiburan memang seolah tidak ada batas bagi awam. Oleh karena itu, memberikan pemahaman bagi penonton (supporter) yang hendak dibawa masuk ke gedung pertunjukan tentang etika menonton teater sangat penting artinya.

Kehadiran supporter dalam festival atalu lomba teater rupanya sampai saat ini masih ada meskipun penghargaan kelompok/penyaji favorit pilihan penonton tidak lagi ada. Dalam pelaksanaan lomba teater sekolah hal ini kentara sekali sehingga teater sekolah yang mampu mengumpulkan banyak supporter akan terasa meriah karena kursi penonton penuh. Terlebih lagi dengan kebiasaan bahwa supporter hanya akan menyaksikan pementasan kelompoknya saja. Artinya setelah kelompoknya selesai pentas, maka mereka akan berbondong-bondong keluar gedung pertunjukan. Akibatnya, kelompok penampil berikut yang tidak memiliki supporter akan terasa sepi karena kursi penonton banyak yang kosong. Namun segi baiknya, para Juri tidak dalam menilia karya tidak terpengaruh dengan banyak-sedikitnya penonton melainkan pada aspek artistik pementasan semata. Meski begitu, kondisi semacam ini dapat dijadikan pembelajaran bagi penyelenggara lomba mengingat bahwa penonton adalah unsur utama pertunjukan, maka akan lebih baik jika penonton dihadirkan secara terencana dalam pelaksanaan lomba. Jika bisa demikian, maka teater supporter tidak perlu lagi ada.

====bersambung====


Share This :

0 komentar