Oleh: Robert Cohen dan Donovan Sherman
(diterjemah bebas oleh Eko Santosa dari Bab 1 buku, “Theatre Brief Eleventh Edition”, karya Robert Cohen dan Donovan Sherman, diterbitkan McGraw-Hill Education, New York, tahun 2017)
Apakah teater itu? Untuk memulainya, mari kita lihat asal-muasal katanya. “Theatre” berasar dari bahasa Yunani “Theatron”, atau “tempat untuk menyaksikan”. Jadi pada tingkat yang paling sederhana, teater adalah tempat di mana sesuatu bisa dilihat. Melalui definisi sedernaha ini kita mendapatkan petunjuk penting apa itu teater. Akan tetapi, untuk sesuatu yang dilihat itu pasti ada orang yang melihatnya. Jadi, teater melibatkan yang melihat dan yang dilihat – penonton melihat apa yang ada di atas panggung.
Namun demikian, asal kata “teater” itu juga memiliki arti yang lain. Kita gunakan untuk mengindikasikan di mana film diputar, sebagai “gedung film” atau bioskop. Kita juga menggunakan kata “teater” ini untuk mengacu ke suatu tempat di mana perang dan pembedahan terjadi, yaitu “markas untuk beroperasi” dan “kamar bedah”. Ini semua merupakan makna harfiah sebuah kata. Mari kita sebut hal ini sebagai penjelasan teater secara “hardware” atau perangkat keras.
Definisi “software” atau perangkat lunaknya lebih abstrak. Pemahaman kata ini merujuk pada aktivitas dari teater; tidak hanya tempat untuk melihat sesuatu, tetapi juga apa yang dilakukan di tempat itu. Ketika kita berkata “teater”, kenyataannya, kita umumnya merujuk pada kedua difinisi tersebut, “hardware” dan “software. “The Guthrie Theatre” merujuk pada tidak hanya gedung pertunjukan di Minneapolis (hardaware), tetapi juga lakon yang diproduksi dan dipentaskan di sana (software). Dan ini juga merujuk pada orang; seniman teater dan administrator yang terlibat dalam lakon. Secara nyata, kita dapat memperlebar definisi yang menyangkut konsep lebih abstrak, seperti gagasan dan visi yang dihidupkan oleh seniman dan lakon yang dipersembahkan. Teater, oleh karena itu, merupakan kombinasi dari tempat, orang, lakon, dan gagasan – dan karya seni yang terlahir dari kolaborasi di antaranya.
Pada akhirnya, kita juga menggunakan kata “teater” untuk menyebut pekerjaan profesional – dan seringkali merupakan cita-cita – dari ribuan laki-laki dan perempuan di seluruh dunia. Teater merupakan vokasi dan seringkali diabdi sepanjang hidup. Jika seseorang berkata, “Saya bekerja di teater”, maka semua makna yang ada di teater itu yang dimaksudkan olehnya. Artinya, ia ingin mengatakan kepada Anda bahwa mereka kerja di kelompok (institusi) teater, mereka berpartisipasi dalam kegiatan teater, mereka berkolaborasi dengan kelompok teater – yang paling penting – mereka terinspirasi oleh teater. Teater adalah pekerjaan dan seni. Untuk bekerja di teater itu bukan hanya menjadi buruh, tetapi juga mesti menciptakan sesuatu.
Ada tigal hal dalam pemaknaan teater, yaitu gedung (tempat), kelompok (institusi, perusahaan), dan pekerjaan – mari kita lihat ketiganya secara lebih dekat. (**)
0 komentar