BLANTERWISDOM101

Catatan Lee Strasberg Tentang Pelatihan Aktor

Senin, 11 Maret 2024

 Oleh: Lola Cohen

(diterjemahkan secara bebas oleh Eko Santosa dari bagian-bagian tertentu buku, “The Lee Strasberg Notes”, dieditori Lola Cohen, diterbitkan Routledge, tahun 2010)


Manusia memiliki kapasitas luar biasa dan hal itu bisa dilatihkan. Ketika seni lainnya menggunakan material berbeda dalam berekspresi seperti kata, catatan, cat, dan pelatihan suara, wicara, dan tubuh, sementara aktor sendiri adalah instrumen ekspresi yang membutuhkan perhatian (perawatan) khusus seperti halnya Stradivarius (instrumen musik string). Di dalam pekerjaan kami, kami mengembangkan konsentrasi aktor dan kekuatan untuk mengobservasi. Kami melatihkan imajinasi, perasaan dan emosi, membantu aktor memperluas kemampuannya untuk memahami secara lebih dibanding orang biasa. Latihan kami menuntun pada kreativitas, yang mana merupakan material paling berharga yang dapat diterapkan dalam seni.

Bakat saja tidaklah cukup. Dalam diri aktor ada apakah yang dapat melahirkan kehebatan? Kehebatan memerlukan usaha ekstra yang disebut sebagai komitmen. Ketika seseorang memiliki suara yang baik dan menyanyi dengan hebat, apa yang sebenarnya terjadi? Kualitas suara yang ia miliki bukanlah hal yang berpengaruh besar melainkan komitmennya dalam menyanyi secara penuh. Jika tidak maka suaranya akan tertahan dan keluar setengah-setengah, seperti pemukul bola yang mengayunkan alat pemukulnya, namun tidak dengan cara yang baik dan penuh komitmen, maka hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Ketika Babe Ruth (pemain baseball) mengayunkan alat pemukulnya, ia telah menentukan ke arah mana bola itu akan jatuh dan bola memang akhirnya mengarah ke titik seperti yang diharapkan. Ia memiliki rasa akan komitmen dan keberanian untuk tidak melakukan kesalahan. Babe Ruth telah berpengalaman sehingga cukup tahu bahwa suatu saat atau pada nantinya ia akan sampai. Aktor juga mesti memiliki kemauan kuat untuk sampai. Hal itu hanya akan bisa dicapai melalui kontinyuitas, komitmen, dan keberanian.

Sebagaimana dalam sebagianb besar upaya artistik, bagaimanapun, dasar keahlian aktor mesti dilatihkan setiap hari atau Anda akan mundur ke belakang. Pemain biola harus terus menerus latihan meskipun telah menjadi pemain mayor. Jika ia berhenti berlatih, ia kan kehilangan keahliannya. Hal semacam ini berlaku bagi semua cabang seni. Ketika seorang penulis menulis novel dan kemudian memulainya dengan santai, maka benih kreasinya akan mengering. Pablo Casals, pemain celo dan instrumentalis hebat sepanjang masa, selalu berlatih bahkan sampai di tahun terakhir kehidupannya pada usia 93 tahun. Orang-orang bertanya kepadanya, mengapa ia masih berlatih. Ia menjawab, “Agar menjadi lebih baik”. Ia benar. Jika ia tidak berlatih, keahliannya tidak akan berada di level yang sama, kemampuannya akan memburuk. Aktor harus membuat komitmen untuk berlatih setiap hari dan berkarya dengan keterampilan yang dimiliki sepanjang karir.

Sebagian besar aktor melakukan latihan ketika akan pentas dan hanya mengingat adegan-adegan yang mesti dilakoni. Beberapa menjadi bintang sebelum mereka mencapai kematangan teknik. Mereka kemudian berasumsi bahwa latihan telah dijalankan dan hasilnya akan terus melekat dalam diri, akan tetapi ketika aktor berhenti berlatih untuk meningkatkan keterampilannya, mereka hanya akan meniru pada apa yang pernah dilakukan dan setelah tiga bulan mereka menjadi layu. Selepas Stanislavski mendapatkan serangan jantung dan berhenti berkarya atau berperan, ia tetap melanjutkan latihan selama lima belas atau dua puluh menit setiap hari, dan selepas lima puluh tahun atau lebih berkecimpung dalam teater, saya masih berlatih lima belas menit setiap hari.

Untuk meningkatkan diri Anda sebagai aktor, Anda perlu mengetahui sebanyak mungkin tentang teater dan sejarahnya. Pelajarilah apa yang terjadi sebelum Anda. Sebagai bagian esensial dari latihan Anda, pelajarilah aktor-aktor hebat masa lalu dan lakukan investigasi mengenai materi latihan yang eksis pada masa itu termasuk lakon, novel, dan cerita pendek. Bacalah Stanslavski, Edward Gordon Craig, Henry Irving, Denis Diderot, dan buku karya William Gillete, “The Illusion of the First Time for the Actor”. Pelajarilah kritikus hebat seperti Stark Young dan H.T. Parker. Ketika Harold Clurman dituduh sebagai peniru Stanislavski, ia melontarkan pertanyaan, “Apa ada yang salah dengan hal itu?” Sebagai aktor, Anda itu meniru. Naskah hanyalah garis besar, jadi bacalah novel secara mendalam untuk merasakan kehidupan batin tokoh. Pilihlah materi latihan yang baru dan segar, bukan seperti apa yang dikerjakan orang lain, dan periksalah bagian yang dapat Anda ambil dari adegan-adegan yang ada. Terdapat materi latihan menarik yang berasal dari lakon-lakon asing yang mungkin belum pernah dilatihkan di sini (Amerika).

Karena mereka bekerja dalam unit-unit di atas panggung, saya percaya para aktor pada semua level mesti berlatih dalam grup atau unit secara bersama, dengan pelatih (guru) merancang rangkaian latihan, bertanggung jawab secara penuh dalam memberikan instruksi kepada aktor untuk terus berkembang, dan memberikan evaluasi selepas latihan. Meskipun di dalam teater Anda mungkin bekerja dengan orang yang tidak punya atau minim pengalaman, Anda diharuskan memiliki kemampuan untuk mempertahankan standard kualitas diri Anda sendiri. Berlatih dalam kelompok memberi Anda kesempatan untuk menerapkan hal ini.

Latihan, tentu saja, bukanlah pengganti bakat. Enrique Caruso diingatkan untuk tidak membuang waktunya, yang menunjukkan pada kita bahwa kita tidak selalu mengidentifikasi sebuah bakat bakat. Bakat seorang aktor terletak pada derajat sensitivitasnya. Bagi manusia, hidup akan sangat sulit jika terlalu sensitif. Semakin dalam sensitivitas, semakin besar membuka kemungkinan untuk berekspresi. Namun bagaimanapun juga, ketika perasaan tidak bisa diungkapkan dan Anda tidak dapat mengakses dan mengontrolnya, sensitivitas Anda akan melawan keterampilan akting Anda.

Kemampuan untuk menggunakan bakat bergantung pada derajat prosedr teknik yang Anda pelajari yang merupakan titik berat latihan dari kami. Melalui berbagai prosedur, kita meningkatkan kontrol terhadap otot, kita belajar untuk dapat mengontrol pikiran, dan kemudian aktor dapat memulai atau menghentikan emosi mereka sesuai kehendak tanpa kendala yang menghambat ketika melakukannya. Seorang pemain piano memainkan semua nada sebagaimana lazimnya, hanya satu hal yang ia tambahkan, yaitu ketelitian dan kesadaran akan apa yang ia mainkan. Semakin sempurna teknik, semakin penonton menyukainya.

Seseorang memulai akting dengan bakat yang lebih baik dibanding orang yang sudah berlatih tahunan di sebuah institut, namun tanpa latihan, bakat tidak akan bertumbuh. Tidak ada yang dapat menggerakkan Anda sampai Anda bergerak sendiri. Anda harus komit untuk berlatih setiap hari selama menjalani karir Anda. (**)

Share This :

0 komentar