BLANTERWISDOM101

Workshop Theater Games dan Presentasi TbR di Ende

Minggu, 28 Mei 2023


Tanggal 21 – 25 Mei 2023 di Ende diselenggarakan Workshop Guru Kesenian Tari, Musik, Lukis, dan Teater se Daratan Flores oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi NTT dengan peserta para guru dari Kabupaten Ende, Ngada, dan Nagekeo. Di kelas teater, selepas pembukaan di malam pertama dan sekilas pengetahuan teater dan drama di hari kedua sesi pagi, praktik theater games segera dilangsungkan. Pembelajaran teater memang lebih mudah diberikan ketika semua peserta mengalami secara benar-benar setiap aspek dan nilai yang ada di dalamnya, dan hal ini ada dalam theater games. Aspek teater seperti cerita, struktur dramatik, kreativitas, unsur pembentuk pertunjukan, dan dasar pemeranan seperti olah tubuh, suara serta rasa dapat diramu dalam permainan yang memuat nilai kejujuran, keikhlasan, kerjasama, serta rasa saling percaya dan menghargai.


Kelas teater yang menempati Hotel Satarmese langsung riuh. Games-games mulai tumpah-ruah. Seperti biasa setelah olah tubuh ringan, games jalan dan kombinasinya seperti jalan normal, cepat, slowmo, satu orang, dua orang, pose, simon says, punggung, dan anggota tubuh dilakukan sebagai bagian dari pemanasan. Setelah itu latihan inti dilakukan. Latihan konsentrasi berkelompok dipraktikkan melalui permainan hitung 1,2,3 berpasangan, 1,2, dor…, cermin, cerita dieja, dan besar-kecil. Latihan aksi-reaksi dan energi dilangsungkan melalui permainan fire cracker, bing bang bong, snip-snap, booty-booty, rujak, mesin, gambar diam, susun bentuk, dan hiu. Latihan kepercayaan dan keyakinan diri dilakukan melalui tunjuk nama ganti posisi, bunny-bunny, pas pas dami pas, dan mobil buta. Latihan sturktur cerita dilakukan melalui permainan satu kata, satu kalimat, tulis cerita berangkai, dan saling bercerita. Pada akhir sesi latihan ditutup dengan hitung bersama 1 – 5.


Pada hari ketiga, sesi sore dan malam, peserta mulai didampingi untuk menerapkan aspek dan nilai yang ada di dalam theater games ke dalam pertunjukan teatrikal. Teater interaktif Theatre by Request (TbR) dipilih sebagai bentuk sajian di mana konflik sebagai bagian integral dari struktur cerita dramatik ditentukan oleh penonon. Dengan demikian, pemain tinggal menentukan pemaparan dan mungkin juga penyelesaiannya. 3 nomor atau jenis permainan kontrol dipilih yaitu “Konflik”, “Mesin”, dan “Slow Fast Normal”. Di dalam “Konflik” pemain dapat menggali struktur cerita dramatik terutama melalui permainan saling bercerita yang telah dilakukan. Sementara itu “Slow, Fast, Normal”, dapat digali dari latihan kombinasi jalan dalam pemanasan dan “Mesin” telah dilakukan dalam latihan tinggal memberi tambahan tema pada setiap gerak mesin.


Pada hari keempat, semua pemain berlatih mandiri dan kemudian dicobakan pada sesi siang hari. Setelah itu semua pemain mesti beristirahat dan rileks. Pada malam harinya, presentasi TbR dilakukan saat malam penutupan. Karena semua peserta harus memiliki pengalaman untuk tampil sebagai performer, maka Eko Ompong sebagai pemateri bertindak sebagai host. Semua berjalan seperti tata aturan pementasan TbR di mana penonton memilih jenis atau bentuk penampilan dan tema yang akan dipresentasikan. Bedanya, para pemain “Konflik”, “Mesin”, dan “Slow Fast Normal” sudah ditentukan sebelumnya demi efisiensi waktu karena malam itu ada 8 tampilan lain dari cabang seni tari dan musik.

Pada mulanya penonton malu-malu untuk memilih jenis tampilan, tema, dan mengontrol jalannya pertunjukan. Jenis dan tema ditawarkan kepada seluruh penonton dengan suara terbanyak yang dipilih. Berikutnya salah seoarang penonton maju untuk mengendalikan (controlling) pertunjukan secara langsung melalui aturan yang disepakati bersama. Alat untuk mengendalikan pertunjukan adalah peluit dan pemain mesti mematuhinya. Ketiga nomor pertunjukan berjalan dengan meriah. Penonton yang mulanya ragu-ragu dalam memilih akhirnya mau melibatkan diri dalam pertunjukan. Penonton mengendalikan dan pemain patuh dikendalikan, host menjaga keberlangsungan jalannnya pertunjukan. Pemain senang dan penonton pun senang. Para pemain adalah semua peserta workshiop teater, yaitu Dollin, Rian, Willy, Walter, Solis, Emil, Tommy, Edelwyes, Adryan, Karlin, Kristin, Eta, Efita, Maia, Ann, Annda, Ima, Rensi, Intan, Odilia, Sofi, Novy, Tesa, Icha, Oche, Crishtin, Modes, Irene, Regine, Melynda, Jenny, dan Korri. (++)


Share This :

0 komentar