BLANTERWISDOM101

Meditasi Dapat Mendukung Akting

Rabu, 05 Oktober 2022


Oleh: Abhinabha Tangerman

Salah satu ketertarikan saya dalam hidup adalah akting. Ada hal-hal ajaib di dalam seni akting yang mana sampai hari ini masih menggoda orang-orang untuk mempelajarinya. Banyak keajaiban dari akting yang muncul dari kenyataan bahwa Anda sangat mungkin mencipatkan realitas Anda sendiri. Dari detik, menit hingga jam kenyataan ini dapat dihidupkan. Seolah-olah dengan hal ini Anda menjadi Dewa Pencipta. Di atas panggung sebagai aktor kita adalah pencipta miniatur dunia kita sendiri. Dunia senyata tata cahaya, tata panggung, busana, suara, keterampilan aktor, dan imajinasi penonton mengijinkan hal itu terjadi. Kita dapat menjadi pangeran, raja, pendeta atau – kadang-kadang yang lebih sering diingkan – penjahat yang cerdik sekaligus mempesona.

Selama tiga tahun saya menghabiskan waktu mempelajari akting di National Acting Academy Amsterdam. Saya mempelajari seni yang menakjubkan ini, dengan tujuan, seperti yang dikatakan oleh Shakespeare, bagaikan memegang cermin alam – sebuah cermin di mana kita bisa melihat kehidupan dari perspektif berbeda dan mungkin membawa kita untuk memaknainya lebih dalam. Di sini saya akan berbicara mengenai apa yang membuat seni akting menjadi baik dan bagaimana meditasi dapat mendukung perkembangan keterampilan berakting.

Akitng adalah seni yang dapat dipelajari. Meskipun berkah atau bakat bisa membantu, namun tidak mesti hal itu diperlukan. Akting adalah keterampilan atau katakanlah satu kapasitas yang dapat dikembangkan.

Kunci dari keberhasilan akting adalah dapat dipercaya (seolah-olah terjadi secara nyata). Dalam perspektif lain, penonton percaya pada apa yang mereka saksikan itu benar-benar terjadi. Tidak hanya itu, namun juga apa yang dilakukan mesti meyakinkan meskipun itu realitas ciptaan. Karena pementasan dapat dikatakan sukses dan menarik hanya jika penonton yakin dengan penampilan kita. Sekarang, bagimana caranya membuat penonton yakin? Di sini kita akan sampai pada hukum dasar, bukan rahasia akting lagi. Penonton akan menjadi yakin hanya jika aktor tampil meyakinkan. Kita sebagai aktor harus memercayai peran atau tokoh yang kita ciptakan. Kita harus percaya pada setiap kata yang diucapkan tokoh tersebut. Jika kita ragu pada penampilan kita bahkan hanya dalam hitungan detik, jika kita membiarkan celah terbuka antara kita dan tokoh yang kita mainkan dan karenanya kehilangan rasa (nalar, emosi), penonton akan segera tahu dan pertunjukan akan kehilangan kekuatannya. Oleh karena itu, untuk menjadi aktor yang baik kita harus mengembangkan kekuatan konsentrasi dan identifikasi (atas karakter) dan pada saat yang sama mengatasi keraguan dan ketaknyamanan kita. Pada sisi inilah meditasi dapat membantu.

Melalui praktik rutin meditasi kita mempelajari kekuatan konsentrasi. Pikiran kita akan menjadi lebih jernih dan lebih mungkin untuk fokus. Sebagai aktor hal ini akan membantu kita untuk tetap setia pada tokoh yang kita perankan sepanjang waktu diperlukan. Kejernihan dan fokus pikiran juga akan membantu kita dalam menghafal baris-baris kalimat dialog secara lebih baik, sesuatu yang seringkali terabaikan namun merupakan esensi dari seni akting.

Selain itu, meditasi akan membawa kualitas ketulusan dan kepercayaan diri di hadapan kita. Kualitas ini membantu akting kita secara nyata dengan memberikan performansi yang lebih dalam dan bertenaga. Jika kita bisa menaburkan ketulusan dalam kalimat tokoh yang kita perankan menebalkan kepercayaan diri dalam berakting, kita dapat membuat pertunjukan menjadi lebih hidupd dan berwarna. Kepercayaan di sini bukanlah kepercayaan yang berlebihan atau penuh kesombongan, tetapi merupakan kepercayaan yang mendalam dan berasal dari keyakinan dalam diri kita. Semakin yakin diri kita, maka ketaknyamanan akan semakin berkurang. Dengan berkurangnya ketaknyamanan dalam berakting, semakin terpercayalah kita sebagai aktor.

Ketulusan dan kepercayaan diri merupakan kualitas yang ada di dalam jiwa kita. Dengan kata lain, kedua hal ini telah ada di dalam diri kita, yang diperlukan adalah menyadari keberadaannya dan menampakkannya. Hal ini bisa dilakukan melalui praktik meditasi. Guru spiritual saya, Sri Chinmoy sering menasihati bahwa meditasi dapat mendorong bakat dan kapasitas kita yang sebenarnya hanya dapat dibatasi oleh diri kita sendiri.

Hal terakhir namun tak bisa ditinggalkan adalah, sebagaimana hal yang mesti kita pelajari, kita mesti melatihkannya. Latihan akan menghasilkan kesempurnaan, seperti yang disampaikan banyak orang, dan hal itu juga berlaku dalam seni akting. Jika Anda benar-benar tertarik untuk belajar akting, saya sarankan bergabunglah dengan kelompok teater amatir terdekat. Anda juga bisa menyelenggarakan acara malam yang berisi penampilan komedi atau adegan improviasional bersama teman atau anggota keluarga. Anda akan terkejut dengan kemampuan akting yang sebelumnya tersembunyi melalui penampilan-penampilan tersebut. (**)

Diterjemah bebas oleh Eko Santosa dari:
 http://EzineArticles.com/?expert=Abhinabha_Tangerman 

#teater #akting #aktor #seni #ekosantosa #theaterbyrequest

Share This :

0 komentar