BLANTERWISDOM101

Akting Merupakan Usaha Aktor

Rabu, 24 Agustus 2022


Oleh: Mirza Mohd Ali Baig

Akting merupakan usaha aktor, seorang individu dalam teater, film dan media cerita lain yang membutuhkan pencerita yang menggambarkan karakter (tokoh) dan biasanya melalui wicara atau nyanyian. Akting bermula karena manusia memiliki keinginan untuk mengekspresikan dan menyampaikan cerita. Akting berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti “melakukan”. Di dalam seni akting, seorang aktor merentangkan semua aspek personal yang dimiliki dalam rangka mengungkapkan aksi dan motivasi tokoh dalam peristiwa dan waktu tertentu. Aktor pada saat itu menggambarkan peranan tokoh agar untuk memahamkan penonton. 

Aktor secara umum digambarkan sebagai seorang yang memiliki sejumlah keterampilan, termasuk poyeksi suara, kejernihan wicara, kemampuan menganalisis dan memahami teks drama, serta kemampuan untuk mengekspresikan  kondisi fisik dan emosi. Aktor yang berkemampaun lengkap juga memiliki keterampilan menyanyi, menari, menirukan dialek dan aksen, improvisasi, observasi, emulasi, pantomim, laga, dan menampilkan teks-teks klasik seperti karya Shakespeare. Banyak aktor melakukan latihan melalui program-program khusus (studio atau sekolah) dalam waktu lama untuk mengembangkan kemampuan dari berbagai area perbedaan filosofi artistik dan proses.

ASALI:

Akting pada awalnya dimulai dari upacara relijius pada masa primitif dan ditampilkan oleh kepala suku atau pemimpin keagamaan. Perkembangan teater secara umum dialamatkan pada perkembangan budaya Yunani. Menurut catatan yang ada, drama sudah ada pada tahun 534 Sebelum Masehi. Pada masa itu ada festival atau semacam kontes untuk menentukan tragedi terbaik. Di sinilah kemampuan akting seluruh kontestan diuji. Seorang dramawan bernama Thespis menjadi pemenang dan sekaligus mendapatkan pengakuan sebagai aktor pertama. Lebih lanjut, istilah “thespian” memang berasal dari namanya. Ia memainkan perannya secara sempurna pada masa itu, mulai dari peran sebagai wanita maupun anak-anak. Namun sayangnya, tidak ada jejak peninggalan tulisan karya Thespis. 

Pada masa itu, para aktor mengenakan topeng untuk menampilkan berbagai karakter yang berbeda. Interaksi terbatas mereka lakukan dengan koor (chorus) yang terdiri dari 10-15 orang di sisi luar panggung. Pada mulanya, akting adalah monolog di mana aktor mewicarakan pikiran-pikiran tokoh yang dimainkan. Aeschylus kemudian mengenalkan bentuk baru akting dengan menghadirkan aktor kedua dalam petunjukkannya. Setelah itu, akting berlaku secara ansambel seperti yang kita lihat sekarang ini. Pertunjukan mengalami perubahan besar yang dimulai dari pernyataan sederhana atas suara hati, pikiran, dan motivasi melalui aktor tunggal menuju ke percakapan hadap-hadapan yang menggambarkan konflik dramatik. Setelah itu, Sophocles menambahkan aktor ketika dan peran pendukun lainnya.

Berikutnya perubahan progresif terjadi dan ditambahkan sehingga seni akting berkembang sampai bentuk yang sekarang ini. Akan tetapi, dasar dari akting tidaklah berubah seperti kebutuhan-kebutuhan yang mesti dipenuhi seseorang untuk menjadi aktor yang baik. Bakat seorang aktor terlihat pada saat dirinya tampil dalam pementasan. Para aktor terlahir dengan kualitas. Akting adalah segala hal yang berkaitan dengan kemampuan untuk menggambarkan dan menampilkan perasaan (emosi). Sekolah calon aktor dapat mengikuti kelas akting untuk mengasah keterampilannya. (**)

diterjemah oleh Eko Santosa dari: http://EzineArticles.com/?expert=Mirza_Mohd_Ali_Baig

#teater #akting #aktor #seni #ekosantosa #theaterbyrequest
Share This :

0 komentar