BLANTERWISDOM101

Akting dan Bakat

Rabu, 10 Agustus 2022


Oleh: Ruth Kulerman

Akting merupakan bakat bawaan sejak lahir (dalam berbagai tingkat) yang dapat diasah. Bagaimana dan berapa lama harus diasah, berbeda antara orang satu dengan orang lain. Tujuan untuk berakting tidak berada dalam satu proporsi dengan bakat berakting. Alasan orang untuk berakting bervariasi, namun secara umum dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, yaitu kehendak untuk terkenal, kehendak untuk mendapatkan uang, kehendak untuk hidup glamor, untuk pemenuhan kesenangan, untuk pengekspresian diri, kecintaan pada seni akting atau karena akting merupakan kebutuhan seperti halnya makan dan minum. Namun, garis dasarnya adalah; jika Anda terlahir dengan bakat akting, maka Anda tidak boleh menghilangkan bakat tersebut.

Jika kehendak untuk akting didasarkan pada rasa cinta akan seni dan jika kehendak tersebut didampingi bakat, meskipun sedikit, maka tentu saja besarnya rasa cinta tersebut akan dapat mengimbangi bakat yang hanya sedikit. Secara konsisten, saya berpendapat bahwa bakat tidak akan pernah atau hampir tidak pernah menjadi alasa seseorang untuk menentukan nasibnya menggeluti akting. Di sekitar kita banyak bintang terkenal yang hampir tidak memiliki kemampuan untuk berkting dengan baik. Mereka menjadi bintang karena penampilannya, personalitas, kendali diri, ego, dan apapun alasan lain, namun mereka pada kenyataannya adalah bintang.

Mengapa Bakat Belum Tentu Menjanjikan Kesuksesan

Saya secara pribadi pernah bekerja dengan orang-orang berbakat yang tidak bisa fokus, tidak bisa mengasah bakatnya, atau sederhananya tidak bisa bekerja untuk sukses. Mereka tidak mau mempelajari teks dialog, malas untuk latihan, tidak mau mempromosikan diri, dengan kata lain mereka bekerja untuk gagal dan tidak menghargai bakat yang dimiliki.

Para aktor memiliki bakat natural, imajinasi, kecerdasan, minat untuk akting, kendali diri, pendengar yang baik, kemampuan untuk menirukan, dan masih banyak hal lain lagi. Para aktor tidaklah memiliki “otot akting” yang perlu dipertahankan bentuk dan kekuatannya. Satu-satunya otot seorang aktor yang dapat berkurang kekuatannya adalah jika tidak digunakan dalam adegan perkelahian, jatuh bangun di atas panggung, berlatih laga, menari, dan menyanyi. Secara sederhana, Anda tidak dapat kehilangan kemampuan untuk akting. Apa sebabnya? Mari kita lihat apa yang ada dan diperlukan di dalam akting.

  1. Kemampuan untuk mengkreasi ulang wicara dengan meyakinkan. Hal ini membuat hafalan dialog terdengar nyata, seperti benar-benar terucap langsung tanpa teks. Kemampuan ini berkaitan dengan kebiasaan mendengar irama serta ketepatan tinggi rendah nada bicara, dan kreasi ulang atas keduanya.
  2. Imajinasi – kemampuan untuk menciptakan kemungkinan peran.
  3. Kecerdasan – kemampuan untuk memahami nuansa dari bahasa tulis dan mengaplikasikannya untuk memahami lakon. Kemampuan untuk menghafal naskah.
  4. Intuisi – yang mana seseorang mengetahui tanpa diajar atau tanpa perlu mengekspresikannya. 
  5. Penampilan – payung yang melingkupi keanggunan, elegansi, kecintaan untuk tampil, kehendak untuk ditonton, kebanggan, dan kepercayaan diri. 

Anda mungkin dapat menambahkan daftar di atas. Namun tak satupun dari daftar tersebut berhubungan dengan otot. Tentu saja ada beberapa alasan personal seperti; sedang menderita sakit, hidup di lingkungan yang jauh dari kesempatan, kebutuhan kerja untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan hidup secara mendadak dan hal itu membuat seseorang tidak bisa melakukan kerja akting. Paling tidak Anda harus memastikan bahwa sesuatu hal yang sedang menimpa diri Anda itu menghentikan Anda dari dunia akting, tetapi kalau tidak, maka tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak pergi ke lokasi audisi.

Aktivitas Sela

Jika Anda menghendaki untuk tetap aktif di saat tidak sedang mendapatkan peran, Anda mungkin bisa mengunjungi atau membentuk komunitas baca. Mungkin Anda juga bisa merencanakan untuk membaca tiga lakon setiap minggu sehingga pengetahuan pendukung profesi yang Anda miliki bertambah. Bisa juga Anda menentukan untuk membaca satu naskah Shakespeare yang baik, yang dilengkapi catatan-catatan, sekali seminggu.

Jika memungkinkan cobalah mengikuti kegiatan terbuka (panggilan) yang memerlukan keterampilan akting di dalamnya. Cobalah juga untuk mereview lakon monolog secara mingguan. Anda tidak akan tahu kesempatan yang mungkin akan datang secara mendadak di hadapan Anda. 

Membaca selalu saya sarankan untuk menjaga bakat natural yang dimiliki. Aset terbesar para aktor adalah kemampuan untuk membaca dan memahami nuansa bacaan. Bacalah reviu di internet mengenai lakon yang Anda baca. Bacalah puisi. Ada terdapat banyak puisi hebat di dunia sastra yang tidak memerlukan tingkat pendidikan tinggi untuk memahaminya dan bahkan beberapa puisi tersebut dapat mengubah cara pandang Anda akan dunia.

Semua yang saya sarankan bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang manusia dan kehidupannya di dunia. Pemahaman yang hebat mengenai manusia akan membuat Anda menjadi aktor yang lebih baik. Jika Anda memanfaatkan aktivitas sela untuk membaca akan menumbuhkan kemanusiaan pada diri Anda dan hal itu membawa pengaruh bagi pertumbuhan Anda sebagai aktor. Kemungkinan terbaik yang dapat terjadi adalah, kita akan melakukan akting sepanjang waktu, tumbuh, dan berkembang sebagai manusia. Dalam utopia saya, kita semua akan membaca dan melihat karya seni dan alam dan mendengarkan musik berkualitas baik dan memiliki perhatian dan pemahaman. Aktor itu memang dilahirkan sebagai aktor, akan tetapi aktor yang hebat harus dijaga dan dipelihara. Orang terbaik yang mampu menjaga dan memelihara adalah diri Anda sendiri. (**)

diterjemah oleh Eko Santosa dari: http://www.actingbiz.com/articles/acting_talent.php

 #teater #akting #aktor #seni #ekosantosa #theaterbyrequest

Share This :

0 komentar